8 research outputs found

    Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak N-Butanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Secara Spektrofotometri Infra Merah

    Get PDF
    Telah dilakukan identifikasi senyawa flavanoid dari ekstrak n-butanol daun tempuyung (Sonchus arvensis L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis senyawa flavanoid yang terdapat pada daun tempuyung. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kemudian dilakukan pemisahan senyawa flavanoid dengan metode KLT dan dilanjutkan dengan KLT preparatif. KLT preparative menghasilkan 3 fraksi (A, B dan C). Fraksi A merupakan fraksi yang terlihat sebagai noda tunggal yang ditunjukkan pada waktu KLT Penggabungan dan Uji Kemurnian secara KLT dua dimensi menggunakan eluen etil asetat : methanol : air (10:2:1) dan kloroform : methanol : air (8:2:1). Hasil dari KLT preparative diidentifikasi dengan spektrofotometer UV dan spektrofotometer IR. Identifikasi spektrofotometri IR menunjukkan gugus fungsi yang terdapat pada senyawa flavanoid pada daun tempuyung adalah gugus O-H, C-H, C=C aromatik, C-C dan C-H (luar bidang). Didukung oleh data UV pada panjang gelombang maksimum 329,10 nm menunjukkan bahwa jenis flavanoid yang terdapat pada daun tempuyung adalah senyawa flavanol (2-fenilbenzopiron

    Analisis Kadar Residu Pestisida Klorpirifos Dalam Cabai Hijau (Capsicum annuum L.) Asal Malino Kabupaten Gowa Secara Kromatografi Gas

    Get PDF
    Has conducted research on the analysis of pesticide residue levels of chlorpyrifos in green chili origin Malino Gowa in Gas Chromatography . Purpose to determine whether the residual content of chlorpyrifos pesticide with the active substance contained in green chili from Malino Gowa district does not exceed the maximum limit set by the Indonesian National Standard in 2008 is to pepper / chili is 0.5 mg / kg . This research is a laboratory experiment to determine the levels of pesticide residues of chlorpyrifos in green chili . The sample was green chilies flesh taken from Malino Gowa in South Sulawesi . Research results show that the results of the quantitative analysis of pesticide residues of chlorpyrifos in gas chromatography on samples taken from the green chili Malino area Gowa positive for organophosphate pesticide residues of chlorpyrifos types with concentration 0.25261 mg / kg . Green chili samples are safe for chlorpyrifos types organofosf by the Indonesian National Standard in 2008 for pepper / chili is 0.5 mg / kg. Telah dilakukan penelitian tentang analisis kadar residu pestisida klorpirifos dalam cabai hijau asal malino Kabupaten Gowa secara Kromatografi Gas. Tujuan untuk menentukan apakah kandungan residu pestisida dengan zat aktif klorpirifos yang terdapat dalam cabai hijau yang berasal dari Malino kabupaten Gowa tidak melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia tahun 2008 yaitu untuk paprika/cabai  yaitu 0,5 mg/kg. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium untuk menentukan kadar residu pestisida klorpirifos dalam cabai hijau. Sampel penelitian ini adalah daging buah cabai hijau yang di ambil dari Malino Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis kuantitatif residu pestisida klorpirifos secara kromatografi gas pada sampel cabai hijau yang diambil dari daerah Malino Kabupaten Gowa positif mengandung residu pestisida klorpirifos jenis organofosfat dengan konsentrasi 0,25261 mg/kg. Sampel cabai hijau tersebut aman untuk klorpirifos  jenis organofosf berdasarkan Standar Nasional Indonesia tahun 2008 untuk paprika/cabai yaitu 0,5 mg/kg

    Analisis Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Tempuyung (Sonchus arvensis) Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis

    Get PDF
    An analysis of total flavonoid content of tempuyung (Sonchus arvensis) ethanol extract using the UV-Vis spectrophotometry method. Extraction was carried out by maceration method using 70% ethanol. Then performed a qualitative test of flavonoids with the addition of concentrated Mg and HCl. The phenol test was added to FeCl3. In a quantitative test with quercetin as a comparison with a concentration of 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, and 10 ppm. Absorbance was measured by UV-VIS spectrophotometry at a wavelength of 300-600 nm. From the results of the study, the total flavonoid content of the tempuyung (Sonchus arvensis)  ethanol extract   was 3,3671 mg QE/g ektstrak or 0,33671% at a wavelength of 430 nm. Telah dilakukan penelitian analisis kadar flavonoid total ekstrak etanol tempuyung (Sonchus arvensis) dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa yang terbukti dapat digunakan sebagai antioksidan dan antikanker. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Kemudian dilakukan uji kualitatif flavonoid dengan penambahan Mg dan HCL pekat. Pada uji fenol ditambahkan FeCl3. Pada uji kuantitatif dengan kuersetin sebagai pembanding dengan konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm. Diukur serapannya dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 300-600 nm. Dari hasil penelitian diperoleh kadar flavonoid total ekstrak etanol tempuyung (Sonchus arvensis) dari ekstrak etanol 70% sebesar 3,3671 mg QE/g ektstrak atau 0,33671% ada panjang gelombang 430 nm

    Analisis Asam Lemak Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal ) Pada Bagian Kepala, Badan, Dan Ekor Dengan Chromatography Gas

    Get PDF
    Milkfish (Chanos chanos Forsskal ) is a fish that is often consumed by society and have high gizi. To find out components of fatty acids an analyse compounds countained  in head, body and tail  fresh milkfish  (Chanos chanos Forsskal ). This research aim to know composition of fat acid Fresh Bandeng Part Of Head, Body, And Tail. And to find out acid number value, peroxide number, and saponification number. Extraction is done with maceration method use n- Heksan solvent. analysed Compound chemistry component use gas chromathography. The results showed the yield of fat obtained by the head, body and tail of 3,48%; 3,07%; and 3,138%. Acid number of 39,94 mgKOH/g, 42,48 mgKOH/g and 45,32 mgKOH/g, peroxide number of 332,53 mek/kg, 219,15 mek/kg, and 216,62 mek/kg, saponification number of 146,48 mgKOH/g, 64,75 mgKOH/g, 112,73 mgKOH/g and identified squalane and cholesterol compounds in fresh milkfish (Chanos chanos Forsskal ).  Ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) merupakan ikan yang sering dikonsumsi   oleh   masyarakat   dan   memiliki   nilai   gizi   yang   tinggi.   Untuk mengetahui komponen asam lemak dilakukan analisis senyawa yang terkandung dalam kepala, badan dan ekor ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi asam lemak ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) segar bagian kepala, badan dan ekor dan untuk mengetahui nilai bilangan asam, bilang peroksida dan bilangan penyabunan. Esktraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan palarut n-Heksan. Komponen senyawa kimia yang dianalisis menggunakan Kromatografi Gas. Hasil penelitian menujukan  rendemen  lemak  yang  diperoleh  bagian  kepala,  badan  dan  ekor sebesar 3,48%; 3,07%; dan 3,138%. Bilangan asam sebesar 39,94 mgKOH/g, 42,48  mgKOH/g  dan  45,32  mgKOH/g,  bilangan  peroksida  sebesar  332,53 mek/kg, 219,15 mek/kg, dan 216,62 mek/kg, bilangan penyabunan sebesar 146,48 mgKOH/g, 64,75 mgKOH/g, 112,73 mgKOH/g dan teridentifikasi senyawa squalane dan cholesterol pada ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) segar

    FACTORS RELATED TO SELF MEDICATION IN PAI III OF BIRINGKANAYA SUBDISTRICT MAKASSAR

    Get PDF
    The research is how the level of knowledge of the PAI III Subsubdistrict of Biringkanaya Makassar in 2018 on the level of drug use without a prescription is self-medication. Independent variables in this study were age, education, income, source of information and place of medication for self-medication . Factors are most related to the cross sectional study design method for 63 samples taken with purposive sampling in the PAI III Biringkanaya subdistrict, Makassar.This type of research is observational analytic research, using the cross sectional study approach. This study is used to observe the level of self-medication, where in this case the independent variables and dependent variables, the study was observed simultaneously at the same time in each individual in the population.The results of this study indicate that the factors associated with self-medication in the PAI III sub-subdistrict are the source variables of getting the drug. The income level variable, age variable, education level and drug information source variable did not affect self-medication. Keywords: Self-Medication dan Related Problems Factor

    Deteksi Dini Dan Edukasi Penyakit Degeneratif Di Kelurahan Suangga Kota Makassar

    Get PDF
    Degenerative disease is a health condition when a person's body has experienced a decrease in the function of the body's organs. This is mostly caused by an unhealthy lifestyle. This community service is carried out to assist the government in improving public health by conducting free health checks and health education related to degenerative diseases. This activity is in collaboration with a 3rd party, namely the Firara Clinic, the management of Daya Dinamika Healthcare, in their medical examination. The method of service carried out is by conducting free health checks, namely checking blood pressure, cholesterol, blood sugar, and uric acid as well as providing counseling to increase public understanding and awareness of the importance of maintaining health from an early age so that it can prevent the occurrence of degenerative diseases (hypertension, diabetes mellitus, , uric acid, and cholesterol). Based on the activities that have been carried out, it is known that the people of Suangga Sub-district, Makassar City have great enthusiasm for education and early detection of degenerative diseases which are carried out with a percentage of the number of participants as much as 75% which is dominated by the female gender. The participants who took the free health check were 65 people with data on 32 people aged 20-40 years and 33 people aged over 40-60 years. Participants who experience degenerative diseases such as hypertension, cholesterol, and gout are caused by unhealthy lifestyles and age factors that cause a person to get degenerative diseases.                                                                                     Keywords: Detection; education; degenerative disease; Suangga Sub-district; Makassar CityPenyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan  saat tubuh seseorang  telah mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh pola hidup tidak sehat. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan penyuluhan kesehatan terkait penyakit degeneratif. Kegiatan ini bekerjasama dengan pihak ke-3 yaitu Klinik Firara managemen Daya Dinamika Healthcare dalam pemeriksaan kesehatannya. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan kesehatan gratis yakni pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan asam urat serta pemberian penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif (hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, dan kolesterol). Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diketahui bahwa masyarakat Kelurahan Suangga Kota Makassar memiliki antusias yang besar terhadap edukasi dan deteksi dini penyakit degeneratif yang dilakukan dengan persentase jumlah peserta sebanyak 75% yang lebih didominasi dari jenis kelamin perempuan. Peserta yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis sebanyak 65 orang dengan data 32 orang yang berusia 20-40 tahun dan 33 orang yang berusia di atas 40-60 tahun. Peserta yang mengalami penyakit degeneratif seperti hipertensi, kolesterol, dan asam urat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dan faktor usia yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit degeneratif.Kata kunci: Deteksi; edukasi; penyakit degeneratif; Kelurahan Suangga; kota Makassa

    PENGARUH PEMBERIAN PROPOFOL INTRAVENA 10mg/kgBB, 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB TERHADAP EKSPRESI KASPASE 3 HIPOKAMPUS PADA MENCIT BALB/C DENGAN CEDERA KEPALA

    Get PDF
    Yusriyani, S 500809110. 2013. The Effect of Propofol Intravena 10 mg/kgbb, 25 mg/kgbb dan 50 mg/kgbb to expression of caspase 3 in hipocampus mice Balb/c with brain injury. Supervisor I: Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, M. Sc, PhD, Supervisor II: MH. Sudjto, dr, SpAn KNA, Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Graduate Program, Master of Family Medicine, Sebelas Maret University. Background : Head injuryisaleading cause of disabilityand death. In ahead injury occurs biomolecular and biochemical processes that can lead to pathologic necrosis or apoptosis through the expression of caspase3. Propofol is an intravenous anesthetic drug has neuroproteksi mechanism by setting the caspase3. Purpose : To identify effect of propofol 10 mg/kgbb,25 mg/kgbb, and 50 mg/kgbb dose toward actifation caspase 3 in Balb/c mice hipocampus with brain injury. Methods : This is a laboratory setting experiment with randomized post test only controlled group design. Thirty two balb/c mice makes head injury with mode weight drop and intravenous propofol. The mice were given the same procedure weight drop and intravenous propofol 10,25,50 mg/kgbb6hours afterward each for the K2,K3,K4 group respectively. Activation caspase 3 was reserved with immunohistochemistry method 6 hours after intravenous propofol administration. Data was analized using Kruskal Wallis Test, cross-tabulation chi square, one way ANOVA and processed by SPSS program. Result : Meansexpression of caspase 3 : K1= 4,08; K2 = 2,95; K3 =2,52; K4 = 1,77. The statistic result test among all groups show significant differences (p=0,000). The comparation of groups that have significant outcome are :K1-K2 (p=000), K1-K3 (p=0,000), K1-K4 (p=0,000), K2-K4 (p=0,000), K3-K4 (p=0,000).There is no significant difference between K2-K3 (p=0,232). Conclusion : Administered of propofol 10,25,50 mg/kgbb intravenous show significant difference to hipocampus activation caspase 3 capacity which is compared to Control, a group of mice which given brain injury.From this research ,we can also conclude that administering propofol in 50 mg is the effective dose to lowering expression of caspase 3 to mice, which given brain injury. Keywords : Propofol, brain injury, expression of caspase 3 Yusriyani,S500809110.2013.Pengaruh Pemberian Propofol Intravena 10 mg/kgbb,25 mg/kgbb dan 50 mg/kgbb terhadap ekspresi kaspase 3 pada Mencit Balb/c dengan Cedera Kepala, Pembimbing I: Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, M.Sc, PhD. Pembimbing II: Mulyo Hadi Sudjito, dr, SpAn KNA, Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran, Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang: Cedera kepala masih menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian. Dalam cedera kepala terjadi proses biomolekuler dan biokimiawi patologik yang dapat menyebabkan nekrosis maupun apoptosis melalui aktivasi kaspase 3. Propofol obat anestesi intravena mempunyai mekanisme neuroproteksi dengan pengaturan pada kaspase 3. Tujuan: Meneliti keefektifan pemberian propofol 10 mg/kgbb, 25 mg/kgbb dan 50 mg/kgbb terhadap ekspresi kaspase 3 pada mencit balb/c dengan cedera kepala. Metode: Merupakan Penelitian eksperimental laboratorik dengan desain randomized controlled trial group pada 32 ekor mencit Balb/c yang disuntik propofol intravena . Mencit dibagi menjadi 4 kelompok secara random, yaitu kelompok K1 sebagai kontrol. Semua kelompok diberi perlakuan cedera kepala dengan metode weight drop dan kemudian diberi propofol 10 mg; 25 mg; 50 mg/kgBB intravena untuk kelompok K2, K3, K4. Pemeriksaan aktivasi kaspase 3 menggunakan pengecatan khusus immunohistokimia setelah 6 jam pemberian propofol. Hasil dinilai dengan SPSS 19 dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil: Rata-rata persentaseekspresi kaspase 3: K1=4,08, K2= 2,95, K3= 2,52, K4=1,77. Perhitungan statistik dari semua kelompok menunjukkan signifikan (P=0,000). Perbandingan antar kelompok menujukkan: K1-K2 (p=000), K1-K3 (p=0,000), K1-K4 (p=0,000), K2-K4 (p=0,000), K3-K4 (p=0,000), sedangkan antara K2-K3 tidak ada perbedaan signifikan (P=0,232). Kesimpulan : Pemberian propofol 10,25,50 mg/kgbb menunjukkan hasil yang signifikan menghambat ekspresi kaspase 3 aktif dibandingkan dengan kontrol pada mencit yang diberi cedera kepala. Dari penelitian ini dapat menarik kesimpulan bahwa pemberian propofol dosis 50 mg/kgbb merupakan dosis yang efektif untuk menurunkan ekspresi kaspase 3 aktif pada mencit dengan cedera kepala. Kata Kunci : Propofol, cedera kepala, ekspresi kaspase 3

    NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM RITUAL PÉRÉT KANDUNG DI DESA TAMIDUNG, BATANG-BATANG, SUMENEP

    Get PDF
    Ritual Pérét Kandung adalah selamatan tujuh bulan kehamilan yang bertujuan untuk mendapat keselamatan atas bayi dan ibunya, serta anak yang dilahirkan agar menjadi anak yang shaleh dan berbakti kepada orang tua. Ritual Pérét Kandung ini merupakan tradisi warisan nenek moyang yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat Madura, khususnya Desa Tamidung. Tradisi ini mengandung unsur-unsur budaya lokal dan nilai-nilai Islam. Beberapa ritual yang dilaksanakan dalam tradisi ini tentunya memiliki nilai-nilai tersendiri. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam ritual Pérét Kandung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi-partisipan aktif, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan kerangka teori hierarki nilai dari Max Scheler sebagai pisau analisis untuk mempertajam penelitian ini dan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan filosofis. Hasil penelitian dari analisis nilai perspektif nilai Max Scheler terdapat nilai kesenangan, nilai vitalitas atau kehidupan, nilai spiritual, dan nilai kesucian atau keprofanan dalam ritual Pérét Kandung. Nilai kesenangan dapat dilihat dari kemeriahan mayarakat yang berlomba-lomba untuk mengambil bagian dalam memandikan. Nilai vitalitas atau kehidupan dapat dilihat dari pemijatan kandungan yang bertujuan untuk kesehatan bayi dan ibunya. Kesehatan merupakan nilai turunan dari nilai kehidupan. Nilai selanjutnya yaitu nilai spriritual, nilai spiritual dapat dilihat dari prosesinya yang sarat akan pembacaan Al-Qur’an doa-doa yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon perlindungan dari-Nya. Terakhir nilai kesucian atau keprofanan yang dapat dilihat dari bentuk ibadat yang yang dilakukan, seperti pembacaan Al-Qur’an dan upacara pemandian yang merupakan bentuk kepatuhan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa ritual Pérét Kandung harus tetap dilestarikan. Selain karena tradisi ini adalah warisan nenek moyang dan agar terhindar dari malapetaka yang akan menimpa bayi dan ibunya, juga karena ritual Pérét Kandung ini mengandung nilai-nilai filosofis di dalamnya
    corecore